-:- Code-Code-UnGu-CHaT-RooM-BY-IrFan_1933 -:-

|

ok, ,kalo kalian member room ungu pasti udh tau,
.
.
.
Udh skarang jangan banyak basa basi deh, ,Lu tinggal download aja di bawah
.
.
.
>> -:- DownLoaD -:- <<

-:- Robby Darwis - Perjalanan Panjang Sang Bima -:-

|

SUNGGUH tidak cukup satu halaman untuk mencatat atau ngaguar (memaparkan, Red) perjalanan karier seorang Robby Darwis. Bahkan satu-dua buku rasanya tidak akan habis menampung jejak langkah pemain bintang sekelas Robby Darwis. Boleh jadi ini sebagai pujian yang berlebih. Tapi jujur saja, akan banyak orang yang setuju. :D


tj Dikenal sebagai Si Bima, Robby memang telah melangkah jauh untuk mewarnai klub sebesat Persib dan sepakbola Indonesia. Persib dan Timnas Indonesia, pernah merasakan tuah Si Bima yang mengawali kariernya di klub kecil di kota kecil, Lembang Kabupaten Bandung.
"Saya main sepakbola karena banyak anak Lembang yang belajar sepakbola dan berhasil," akunya.



Sekarang Robby jelas telah menambah panjang daftar anak Lembang yang sukses sebagai pemain Persib dan Timnas. Robby telah norehkan banyak prestasi bersama Persib dan tim Merah Putih (daftar prestasi dalam adalah sebagain yang bisa dicatat).

Kualitas mengolah bola yang dimiliki Kang Robby juga membuat dia pernah merumput di Liga Malaysia. Klub Kelantan Malaysia adalah tim luar negeri pertama yang dibela mantan kapten Persib dan Timnas ini. "Di Kelantan saya juga jadi kapten tim. Tapi sebagai kapten Kelantan, saya pernah mendapat kartu merah," akunya jujur sambil menyebutkan Kelantan kepincut aksinya ketika tampil bersama Timnas di negeri Jiran.

Kini Kang Robby telah memetik buah hasil kerja kerasnya sebagai pesepakbola. Statusnya sebagai karyawan BNI, diakui Kang Robby sebagai buah manis dari 'pohon' yang lama ditanamnya di lapangan hijau.
"Semua itu diraih berkat prestasi yang dicatat bersama Persib," aku lelaki yang kini juga jadi salah satu pelatih Persib LI XIII.

Tentang masa depan sepakbola Indonesia dan tentunya Persib, Robby menegaskan, tidak bisa lepas dari peran penonton. Bobotoh kata Kang Robby, punya peran besar dalam mendorong Persib mencatat prestasi. "Tapi tentunya bobotoh yang tidak melakukan tindakan-tindakan yang justru bisa merugikan Persib," ucapnya.

Kita semua pantas membenarkan ucapan Kang Robby. Karena bagaimanapun Si Bima ini sudah melangkah sangat jauh sebagai pesepakbola.(daf)

Robby Darwis Facts
Lahir: Lembang 31 Oktober 1965
Istri: Suci Guntari
Anak: Canigia Fikri Robiana, Careca Raka (alm), Ratu Najra (Bulan), Ratu Najdah (Bintang)
Ayah: Edi Supriadi
Ibu: Elice Portier
Kakak: Raniyati
Adik: Roy Darwis
Klub: Arjuna, Pesma, Isuda, Setia, Jarum, Persib, Kelantan Malaysia
Prestasi:
- Tiga kali membawa Persib juara Perserikatan (1986, 1989, 1990)
- Satu kali membawa Persib juara Liga (l993)
- Merebut Piala Sultan Hasanah Bolkiah bersama Timnas, Brunei (1994)
- Bersama Timnas merebur medali emas Sea Games di Jakarta (l987) dan Sea Games Manila (l991)
- Merebut sepatu emas untuk gelar pemain terbaik Indonesia (l987)

Jadi Stoper Karena Marek Janota

PADA masa jayanya, Robby Darwis, dikenal dengan sebutan Si Bima. Sebutan ini melekat bukan hanya karena tubuhnya yang tinggi besar. Tapi juga karena ketangguhannya dalam membendung serbuan pemain lawan. Sebagai stoper, Kang Robby memang abadi dalam ingatan bobotoh.

Namun sebelum dikenal sebagai tembok tangguh tim Maung Bandung, Kang Robby pada awal kariernya bermain sebagai gelandang dan bahkan striker. Dua peran yang pastinya tidak dikenal bobotoh pada umumnya.

"Sebagai striker, dulu saya jago cetak gol juga," kata Si Bima, eh Kang Robby, tanpa nada menyombongkan diri.
Adalah Marek Janota, pelatih Persib asal Polandia, yang membelokkan peran Kang Robby dari striker ke peran stoper. Namun Janota yang sukses memoles beberapa pemain Persib jadi pemain bintang, terbukti tidak salah. Robby Darwis memang akhirnya lebih dikenal sebagai defender tanggung Persib dan juga Timnas Indonesia.

Jadi Mister Janota itulah secara tidak langsung punya peran besar melahirkan 'Si Bima' di tim Maung Bandung. Sebagai Bima di tim Persib, Kang Robby juga nampaknya tidak bisa memupus mimpinya jadi seorang striker. Makanya bobotoh pun sangat akrab pada aksi Kang Robby yang meninggalkan lini belakang untuk membantu serangn. Dan bobotoh di tribun stadion kerap mengiringi langkah panjang Kang Robby dengan teriakan: Halik ku Aing!(daf)

Namanya Punya Daya Magis

NAMA Robby Darwis tidak hanya membuat penyerang-penyerang tim musuh Persib ketar- ketir. Namun nama pemain yang pantas masuk jajaran pemain legendaris Persib ini juga punya data magis sekaligus daya jual. Ingin bukti, saat ini telah lahir sekolah sepakbola (SSB) dengan nama SSB Robby Darwis.

Kang Robby tidak menampik ketika namanya dijadikan nama SSB yang berdiri di Kabupaten Lembang, Kabupaten Bandung ini. Padahal di SSB yang usianya belum menginjak satu tahun ini, tidak hanya Kang Robby yang menularkan ilmu sepakbola. Di SSB Robby Darwis ini juga ada sederet nama-nama mantan pemain tim Maung Bandung yang punya jabatan sebagai pelatih.

"Alhamdulillah sekarang anggotanya sudah mencapai lebih dari 250 orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding ketika pertama kali dibuka," tutur suami dari Suci Guntari ini.

Bersama SSB-nya Kang Robby punya obsesi besar. Bapak dari empat anak, satu orang meninggal, ingin melahirkan pemain-pemain berkualitas yang pada saatnya akan memperkuat Persib dan Timnas.
"Saya juga ingin menemukan penerus saya," akunya.

Tapi Robby mengakui, melahirkan pemain sepakbola berkualitas bukan perkara gampang. Untuk itu Robby akan sangat bangga bila murid-murid di SSB-nya, sudah bisa memahami dan memainkan sepakbola secara benar.
"Dengan bermain sepakbola, saya juga berharap anak-anak kita tidak hanya bisa hura- hura. Dengan main sepakbola, saya berharap tidak ada anak yang terjerumus narkoba," tuturnya serius. Sebuah cita-cita yang mulia Kang.(daf)

Pemain dengan Banyak Pelatih

SEBAGAI pemain yang lama membela Persib dan Timnas, Kang Robby termasuk pemain yang unik. Uniknya pemain ini pernah ditangani banyak pelatih. Semua nama yang pernah menangani Persib, bisa dikatakan pernah dikatakan pernah memoles kemampuan Kang Robby.

Sebut saja, mulai dari Guru Omo, Ade Dana, Indra Thohir, Nandar Iskandar, hingga Risnandar pernah menjadi pelatih Kang Robby yang terkenal sebagai stroper tangguh sekaligus kapten Persib dan Timnas.

"Marek Janota juga pernah menjadi pelatih saya. Bahkan dia yang menempatkan saya sebagai pemain bertahan," aku anak asli Lembang ini.
Robby termasuk sosok yang tidak mau melupakan jasa-jasa pelatihnya. Untuk itu Robby masih mengingat nama-nama yang pertama kali menjadi pelatihnya ketika masih belajar menendang di klub 'kampung, di Lembang sana.

"Orang pertama yang mengajar saya menendang bola adalah Enan Sobhana, Ade Husen (alm), dan Abas Bastaman. Itu pelatih saya ketika belajar sepakbola di klub-klub di Lembang dan Bandung," paparnya. Asal tahu saja, Kang Robby pertama kali belajar sepakbola di klub Arjuna Lembang.(daf)

Di Kutip dari : vikingpersib.net

-:- Jangan Takut Lepas Cabanas -:-

|

Kontrak Rp 1,2 Miliar Dinilai Terlalu Tinggi
BANDUNG,
Manajemen Persib lebih baik melepas Lorenzo Cabanas karena pengajuan nilai kontrak sebesar Rp 1,2 miliar dinilai terlalu tinggi. Kehilangan Cabanas tidak akan memengaruhi kekuatan Persib sehingga lebih baik mencari pemain baru dengan harga yang lebih murah.
Demikian pendapat mantan pemain Persib Sutiono dan pelatih sepak bola, Lukas Tumbuan, dihubungi secara terpisah, Sabtu (29/3). Mereka dimintai pendapat soal pengajuan nilai kontrak Cabanas yang dikemukakan agennya, Nelson Sanchez.
Sutiono mengakui Cabanas pemain bagus. Namun, dengan nilai harga di atas Rp 1 miliar, terlalu tinggi, sehingga Persib tidak perlu ngotot. "Saya melihat ini akal-akalan agen saja. Merasa pemainnya dibutuhkan, menaikkan harga cukup tinggi. Saya justru kasihan kepada pemain. Dia mau di Persib, tetapi harga yang ditawarkan agennya sangat mahal sehingga tidak ada kecocokan harga," ujarnya.
Ia mengingatkan, jika kehilangan Cabanas, bukan sebagai langkah mundur dari sikap manajemen Persib. Alasannya, Persib masih memiliki banyak pemain di lini tengah, misalnya Siswanto. Ketika main di Persekabpas pada LI 2006, Siswanto bermain di posisi gelandang bersama Zah Rahan. Selain Siswanto, Persib memiliki Eka Ramdani, Hilton Moreira, Atep, Hariono, Suwita Pata, dan Salim Alaydrus. Mereka bisa beroperasi di lini tengah.
Namun, seandainya masih membutuhkan pemain asing di tengah, bisa mencari saat proses latihan berjalan. "Tidak perlu khawatir jika Cabanas lepas. Toh manajemen sudah berusaha untuk mendapatkannya, tetapi harga yang ditawarkan sangat tinggi. Semua pihak pasti mengerti dengan kondisi seperti ini," ujarnya.
Lukas Tumbuan menambahkan, manajemen Persib perlu bersabar mencari pemain asing. Masih akan datang pemain-pemain baru dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Kehilangan Cabanas tidak akan menjadi masalah buat Persib.
"Sayang harus mengeluarkan uang Rp 1,2 miliar hanya untuk merekrut seorang Cabanas. Mencari pemain asing bisa sambil seleksi pada saat melakukan proses latihan," ujarnya.
Lukas mengatakan, pemain asing bertipikal playmaker yang bermain di Divisi I Liga Indonesia masih banyak yang bagus. Sebagai contoh, Gustavo Chiena. Ia pernah bermain di Persipasi Bekasi. Ketika main di PSMS, permainannya sangat menonjol dan bisa membawa "Ayam Kinantan" menjadi runner-up LI 2007.
Dinamika perekrutan
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengatakan, proses perekrutan pemain penuh dengan dinamika. Kadang kala pelatih tertarik untuk merekrut pemain tertentu, namun akhirnya kandas karena ketidakcocokan harga dengan manajemen klub.
"Saya mengalami hal itu. Namun, jika tidak bisa direkrut, pelatih akan terus mencari alternatif-alternatif pemain lain. Semua disesuaikan dengan kebutuhkan dan kondisi tim," ujarnya pada acara coaching clinic bersama Rahmad Darmawan, di Stadion Siliwangi Bandung, Sabtu (29/3).
Berkaitan dengan perekrutan pemain asing, Rahmad menempatkan kesehatan pemain pada penilaian pertama. Setelah itu, baru melihat pengalaman bertanding. Jika sudah main di Divisi I Eropa, secara pengalaman dan kemampuan teknis, sudah cukup baik sehingga dia tidak perlu diseleksi lagi. "Paling penting, pemain jangan pernah mengalami cedera. Baru melihat usia," ujarnya.
Rahmad baru saja merekrut pemain asing baru asal Kamerun, Ngon A. Djam Claude Parfait, milik agen Francis Younga. Ngon sebelumnya bermain di Liga Denmark.
Source:H U Pikiran Rakyat

-:- Rahmad Darmawan Jagokan Persib -:-

|

BANDUNG,Pelatih Sriwijaya FC menjagokan Persib Bandung akan menempati posisi juara pada Liga Super pertama tahun 2008. Pasalnya, komposisi dan materi pemain Persib saat ini sudah memenuhi syarat untuk menjadikan Persib sebagai kandidat juara.
Hal itu dikatakan Rahmad Darmawan di sela-sela acara coaching clininc bagi 200 siswa sekolah sepakbola (SSB) di Bandung yang diselenggarakan SSB Saint Prima di Lapangan Siliwangi, Sabtu (29/3).
Rahmad mengatakan, tim Persib saat ini jauh lebih hebat dibanding pada liga tahun lalu. Karena itu, Persib pantas dijagokan menjadi juara. Rahmad memperkirakan, Persib akan berhadapan dengan tim jagoan lainnya ykani Sriwijaya FC, Persipura, dan Persik Kediri.
Saat ditanya mengapa Rahmad tidak jadi melatih Persib, pelatiha yang membawa Sriwijaya FC menjadi juara pada dua kejuaraan, Liga dan Copa 2007 sekaligus itu, enggan mengomentari masalah itu.
Menurut Rahmad, sebaiknya Jaya Hartono, pelatih Persib di Liga Super tahun ini, tidak direcoki dengan masalah-masalah non-teknis seperti itu. Menurutnya, biarlah Jaya bertugas membawa kesuksesan bagi Persib dan Rahmad bertugas yang sama di Sriwijaya FC.
Source: tribun Jabar